Sabtu, 11 September 2010

puisi cinta

Rindu Puisi

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali


Senantiasa

Senantiasa
Ku mencoba tuk s’lalu ada
Saat kau menangisi duka
Atau saat berbagi tawa
Senantiasa
Tak pernah cukup mudah
Namun hasrat membuatku bisa

Kembalilah...

Ketika semula berawal dari sebuah kerisauan
Yang tak mungkin berlalu dengan cepat...
Ketika itu kau mendera
Yang menganggap semua ada...

Hanya keterbatasan dan pilihan
Hanya keputusasaan dan keraguan
Hanya kerinduan namun tak biasa
Sayang...

Bilamana gunung kan beranjak
Lembah pun selintas terlewati
Tak sedetikpun langkah waktu 'kan mengurai tegas
Namun khayalan begitu jelas
Hanya pada satu kisah dan...
Begitulah kisahnya
Tentangmu adalah asa
Senantiasa
Kuhindari menorehkan luka
Membuatmu s’lalu bahagia
Kemarin, kini dan sepanjang masa

KEBAHAGIAAN

kehangatan kasih sayang-Mu
tak kan hilang dari hatiku
cinta tulus-Mu untukku
selama hidupku

kebahagiaanku kadang berlalu
bukan berarti Kau jauh dariku
ku tahu Engkau sekedar mengujiku
kebahagiaan tak ada selalu

dijalan-Mu kuberjalan
gelap terangnya karena cahaya-Mu
remang-remang kan kujalani
karena aku inginkan kasih dan sayang-Mu

beratnya hidup kian terasa
tapi Engkaulah penyemangat hidupku
kebahagiaanku karena Engkau
Engkaulah ya allah
segalanya dihidupku dan juga matiku

Air Mata

simpum penuh digundahku
terdiam memaknai resahku
derai air hujan memanggil riuhku
aku membeku
dalam sujud malam palsu

menatap awan yang menyapa
meneriakan demi bualan air mata
yang seakan menyapu damaiku
kau datang dan pergi
seakan tak pedulikanku

tetesan air mata ini menancap kalbu
pintaku hanya satu
tapi luas harapanku
demi setitik cinta
dan sebutir rindu
meneriakan hari demi haru

PERSAHABATAN

Bukan Atas apa atau dasar apa kita menjadi seorang sahabat
Tapi itu dari hati,,,,,
Ketulusan untuk berbagi dan membagi
Menyejukkan bukan membekukan,,,,
Menghangatkan bukan memberi rasa panas,,,

Sahabat adalah,,,
Seseorang yang paling tahu hal buruk dalam diri kita,,,
Seseorang yang selalu marah saat kita berbuat salah,,,
Seseorang yang selalu berusaha melukiskan senyum dibibir kita
Seseorang yang selalu meminjmkan bahu untuk bersandar

Persahabatan itu ibarat tangan dan mata
Saat tangan terluka mata menangis
Dan saat mata menangis tangan mengusap air mata

Mantan

Aku terlanjur sayang kepada mu...
Terlanjur cinta ini memaku...
Hingga miris yg tersisa melihat kau bersamanya...

Jika samurai tak sanggup mencabik...
Jika peluru tak sanggup menembus...
Apa yg harus aku perbuat agar isi hati ini terbunuh...

Kenapa kau slalu ada...
dan tak lepas dari hati ini...
semakin ku ingin kau pergi...
semakin dekat bayang mu hampiri...

Ku Memang Tak Sempurna

Ku memang tak seperti mentari
Yang begitu terang dan menyinari
Tapi ku punya lubuk hati
Yang sanggup tuk mencintai

Ku memang tak seperti rembulan
Menerangi malam dengan sinarnya
Tapi ku punya perasaan
Tuk bisa ungkapkan cinta

Ke memang tak seperti bintang
Menghiasi gelapnya malam
Ku memang tek sempurna
Karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya

Tapi ku punya secercah harapan
kan bisa berguna bagi semua insan
Menerangi mereka dengan cinta
Menghiasi alam dengan rasa



http://www.1001puisicinta.co.cc/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar